Masih banyak guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang belum melibatkan penggunaan indera secara menyeluruh dalam proses pembelajaran. Karakteristik pelajaran IPS dengan materi yang luas, hafalan yang cukup banyak, konsep yang masih abstrak, disampaikan kepada siswa dengan cara verbal dan kurang variatif. Hal tersebut menyebabkan pelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, akhirnya berdampak pada hasil belajar yang rendah.

Hal tersebut  juga terjadi pada proses pembelajaran IPS kelas 7 SMP N 3 Satu Atap Miri Sragen. Masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran IPS, khususnya pada materi periodisasi masa praaksara, dibuktikan oleh masih rendahnya perolehan nilai siswa pada materi tersebut. Faktor penyebabnya, konsep materi yang masih abstrak dan sulit dipahami oleh siswa. Siswa harus mampu mengklasifikasikan, mengurutkan, dan menjelaskan karakteristik tiap bagian periodisasi masa praaksara dengan benar. Penyampaian materi yang kurang variatifpun tentu akan menambah kesulitan siswa dalam belajar. Jadi  diperlukan sebuah upaya untuk memecahkan masalah tersebut, salah satu upaya pemecahan masalah yang efektif yaitu dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Melihat karakteristik pada materi periodisasi masa praaksara, maka model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran Picture and Picture (Pic a Pic).

Menurut Zaenal (2014 : 18) model pembelajaran Picture and Picture (Pic a Pic) adalah model pembelajaran yang ditekankan pada gambar yang diurutkan menjadi urutan yang logis, mengembangkan interaksi antar siswa yang saling asah, saling asih, dan saling asuh.  Model pembelajaran Picture and Picture (Pic a Pic) sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan pendapat Nurwahidah (2011) bahwa model pembelajaran Picture and Picture (Pic a Pic) berguna untuk melatih siswa tidak sekedar menghafal suatu materi pelajaran tetapi juga mengetahui alasan mengungkapkan ide pendapatnya.  Siswa akan lebih cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena diiringi dengan gambar-gambar. Siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau atau bacaan yang ada pada gambar. Siswa lebih mudah untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh guru ketika menyampaikan materi pelajaran.

Menurut Jamal Ma’mur Asmani (2011 : 39) model pembelajaran Picture and Picture (Pic a Pic) dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pertama, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, guru menyajikan materi sebagai pengantar. Ketiga, guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Keempat, guru memanggil siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Kelima, guru menanyakan alasan pemikiran dari urutan gambar tersebut. Keenam, dari urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Ketujuh, siswa diajak untuk menyimpulkan  materi yang baru saja diterimanya.

 

Diharapkan dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture (Pic a Pic) pada siswa kelas 7 SMP N 3 Satu Atap Miri Sragen. Materi periodisasi masa praaksara yang masih rumit dan abstrak bagi siswa, menjadi lebih mudah dipelajari karena telah diurai dalam bentuk gambar-gambar yang  menarik, dan hasil akhirnya akan melejitkan hasil belajar siswa.