Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi sebagian besar siswa dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menyenangkan. Hal tersebut dikarenakan karakteristik mata pelajaran IPS yang cenderung teoritis, banyak hafalan dan konsep yang sulit untuk dipahami. Kurangnya pemilihan model pembelajaran yang menarik, semakin menambah kejenuhan siswa dalam belajar, sehingga menjadi salah satu penyebab motivasi belajar pada mata pelajaran IPS menjadi rendah.

Hal tersebut juga terjadi pada proses pembelajaran IPS kelas 8 SMP N 3 Satu Atap Miri Sragen, khusunya pada materi interaksi negara-negara ASEAN, dibuktikan oleh masih rendahnya perolehan nilai siswa pada materi tersebut. Faktor penyebabnya, cakupan materi yang terlalu luas, siswa harus mempelajari negara-negara ASEAN dengan segala karakteristiknya, mulai dari identitas negara, keadaan alam, keadaan sosial, keadaan budaya, keadaan ekonomi, hubungan kerjasama, pengaruh interaksi negara-negara ASEAN di berbagai bidang dan masih banyak lagi materi yang lainnya. Hafalan yang cukup banyak ditambah kurangnya improvisasi guru dalam mengajar menjadikan beban bagi siswa dalam belajar. Oleh sebab itu diperlukan usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu usaha yang paling efektif adalah dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang cukup ampuh untuk mengatasi rendahnya motivasi siswa dalam belajar interaksi negara-negara ASEAN adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH).

Menurut Imran (dalam Nur Malechah, 2011) model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan model pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, siswa yang lebih dahulu mendapatkan tanda benar vertikal, horisontal, atau diagonal langsung berteriak horay. Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Huda (2013 : 229)  bahwa model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak hore atau yel-yel lainnya yang disukai.

Menurut Agus Suprijono (2009 : 129) model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pertama, guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. Kedua, guru menyampaikan materi. Ketiga, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab. Keempat, siswa diminta membuat kotak berjumlah 9, 16 atau 25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa. Kelima, guru membaca soal secara acak lalu siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru untuk didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan salah diisi tanda silang (x). Keenam, siswa yang sudah mendapat tanda benar (√) vertikal, horisontal atau diagonal harus berteriak hore atau yel-yel lainnya. Ketujuh, nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah hore yang diperoleh. Kedelapan, kegiatan penutup.

 

Penerapan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas 8 SMP N 3 Satu Atap Miri Sragen diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi belajar IPS materi interaksi negara-negara ASEAN. Siswa akan lebih antusias dalam belajar, karena pembelajaran dikemas dalam sebuah permainan yang menarik. Siswa cenderung menyukai hal-hal yang berbau menyenangkan dan meriah. Fokus tujuannya akan berdampak pada meningkatnya prestasi belajar IPS.